Jaringan sosial entah itu pertemanan maupun bertetangga sangatlah cocok dalam hal menggalakan budaya pinjam-meminjam seperti perkakas rumah tangga. Kamu gak harus membelinya, karena kamu cukup minta ke tetanggamu, minta dalam artian minta tolong untuk meminjam, tentu saja konsekuensinya harus dikembalikan. Contohnya seperti pompa ban sepeda atau tangga untuk mengecat tembok. Banyak orang telah melakukan budaya ini di masyarakat: “Cepat tanyakan ke tetanggamu boleh gak pinjam bor!?”
Cara baru dalam berbagi
Individualisme dalam masyarakat telah mengurangi hubungan sosial antar manusia dan di sini orang mulai melupakan berbagi. Di lain sisi, terimakasih untuk internet karena ada beberapa orang yang mulai mengkampanyekan kegiatan berbagi ini. Sekarang ada jaringan sosial untuk saling berbagi, tidak hanya berbagi pesan saja tapi benda yang bersifat riil. Jaringan semacam ini berkembang dengan cukup pesat.
Di banyak negara dan kota-kota besar di seluruh dunia ada beberapa aplikasi internet yang dibuat khusus semacam situs web di mana orang-orang dapat memasukkan barang-barang yang ingin mereka bagikan untuk dipinjamkan. Orang-orang lainnya bisa melihat dari siapa mereka bisa meminjam. Di Belanda ada dua situs web seperti Spullendelen.nl dan Peerby, yang sekarang juga mulai melebarkan sayap ke seluruh dunia, ke kota-kota seperti New York, Berlin, dan Barcelona. Fasilitas berbagi semacam ini juga sering disebut dengan peer to peer (p2p) sharing.
Dengan Peerby kamu dapat dengan cepat membuat suatu permintaan melalui situs atau aplikasi telepon seluler dan kemudian sistem akan menanyakan orang-orang di sekitarmu apakah ada yang bisa membantu. Kamu bisa meminjam barang-barang yang kamu perlukan dan dikembalikan saat kamu selesai menggunakannya kepada sang pemilik. Kegiatan semacam ini sudah sangat populer dan berguna di kota Amsterdam.
Berbagi skala besar
Cara seperti ini juga bisa dilakukan dengan skala yang lebih besar tanpa internet, sama seperti di perpustakaan. Bayangkan setiap wilayah RT atau RW punya lokasi khusus di mana kamu bisa bebas meminjam barang atau alat-alat perkakas. Tentunya dengan begini kamu bisa menerapkan budaya hidup tanpa uang, alias dengan hanya modal dengkul. Ini bisa dicapai dengan cara mendonasikan beberapa dari alat-alat warga dikumpulkan pada satu tempat, atau dengan uang. Orang-orang bisa menjadi menjadi anggotanya dengan membayar iuran, atau dengan sumbangan barang yang setimpal.
Lokasi tetap untuk barang
Jika dilakukan dengan skala yang lebih besar, lebih banyak orang akan tertarik dengan gaya hidup tanpa uang dan kita semua akan tidak selalu bergantung dengan membeli sehingga jadi lebih hemat. Bisa kamu bayangkan sebuah tempat yang bebas dan gratis bagi setiap orang, di mana barang bisa didonasikan, sesuatu seperti toko donasi, tapi bedanya di sini sebagai gudang barang-barang di mana para warga bisa berbagi pinjam.
Kalau kamu mau menginisiasi hal semacam ini, mulailah dari yang kecil. Di lingkunganmu atau wilayah sekitarmu. Temukan tempat yang sesuai, contohnya gudang masyarakat dan tanyakan semua orang yang mau bergabung mendonasikan barang mereka untuk dibagikan, atau mungkin dengan cara membagikan pamflet atau selebaran.
Barang gratis
Kalau kamu memerlukan barang tertentu karena tidak punya uang atau karena ingin memiliki gaya hidup hemat atau tanpa uang, kamu bisa mencoba jaringan barang gratis. Situs web ini dikhususkan untuk orang-orang yang menawarkan barang secara gratis. Kamu bisa juga mengumpulkan barang-barang secara gratis di sini.
Barter
Berbagi barang merupakan suatu bentuk barter. Tapi untuk bergabung di sini kamu tidak sepenuhnya memerlukan barangmu sendiri. Kamu hanya memerlukan akses ke penampungan barang atau semacamnya. Beberapa orang mungkin sekaligus ingin menghasilkan uang ketika meminjamkan barang ke orang-orang, tapi mayoritas orang sepertinya ok-ok saja dengan meminjamkannya dengan gratis. Cara seperti ini merupakan bagian dari ekonomi hadiah (gift economy).
Cara berbagi yang umum lainnya adalah berbagi mobil dan berbagi keramahan.
Lebih lanjut:
– Moneyless.org (bahasa Inggris)